Senin, 18 November 2019

Evaluasi Bisnis Model pada Alur Pelatihan dan Marketing Pabrik


Evaluasi Bisnis Model pada Alur Pelatihan dan Marketing Pabrik


“Evaluasi Bisnis Model pada Alur 
Pelatihan dan Marketing Pabrik”
Dr. Muljadi Thio, Anita
TRAINING PROCESS (Proses Pelatihan)
Training atau pelatihan adalah suatu proses mengajar kepada karyawan untuk mendapatkan kemampuan dasar (basic skill) yang diperlukannya dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan mereka.
Terdapat lima proses yang harus dilakukan dalam menyediakan materi training :
  1. Menganalisis kebutuhan
    Identifikasikan kebutuhan pelatihan dan identifikasi tujuan dan kriteria pelatihan
  2. Merancang Instruksi pelatihan
    Membuat konten training program seperti jadwal training, manual bahan training, bahan untuk ujian
  3. Validasi
    Presentasikan terlebih dahulu konten training program tersebut kepada group yang kecil untuk mengetahui apakah penyajian Materi training cocok dan valid (melakukan percobaan atau try out)
  4. Implementasikan program Training
    Lakukan training aktual kepada karyawan baru yang ditargetkan.
  5. Evaluasi
    Lakukan penilaian terhadap program training apakah berhasil atau gagal
Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam training :
  1. Usahakan untuk membuat kesamaan di situasi training/pelatihan dan situasi pekerjaan yang sebenarnya.
  2. Menyediakan Praktek yang memadai.
  3. Berikan label atau mengidentifikasi setiap fitur dari mesin atau langkah dalam proses.
  4. Memberikan arahan kepada peserta training / pelatihan untuk memperhatikan  aspek penting dari pekerjaan.
  5. Menyediakan informasi agar peserta training /pelatihan memiliki persiapan yang cukup saat mereka mengerjakan tugas/pekerjaan yang nyata.
Contohnya pada perusahaan yang bergerak di bidang Manufakturing Perangkat Elektronik, materi-materi umum dan dasar training yang diperlukan disiapkan dalam produksi perakitan elektronik antara lain :
  • Pengenalan Komponen atau material dalam produksi
  • Soldering skill
  • Screwing skill
  • Pengenalan ESD
  • Pengenalan mesin-mesin di produksi dan cara mengoperasikannya
Setelah melakukan program training, untuk mengetahui apakah Karyawan baru tersebut siap dan memenuhi standar dasar (basic standard) yang dibutuhkan oleh pekerjaannya, maka akan dilakukan ujian baik teori maupun praktek.
MARKETING PABRIK
Struktur Organisasi dalam internal perusahaan merupakan suatu susunan dan hubungan diantara setiap bagian serta masing-masing posisi yang ada pada organisasi perusahaan agar dapat menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun pada kenyataan masih banyak sekali ditemukan fungsi dari struktur organisasi yang justru menjadikan suatu hal yang seharusnya bersifat birokratis malah menghambat operasional yang pada akhirnya semakin menghambat tujuan perusahaan.
Sebagai contoh pada system manajemen internal dari organisasi yang bergerak dalam bidang distributor, dalam pengambilan keputusannya masih sering mengalami kendala karena setiap bagian tidak memiliki tujuan dan pemahaman yang jelas akan tujuan utama dari perusahaan. Sehingga setiap elemen-elemen dalam internal struktur organisasi berjalan kearah yang tidak sesuai dengan tujuan dari organisasi.

Gambar strukur organisasi distributor secara umum:
Berikut ini adalah contoh keterangan dari beberapa elemen yang membentk struktur organisasi yang biasanya banyak digunakan oleh bidang usaha distributor.
Beberapa element penting yang akan membentuk sebuah sistem dari struktur organisasi distributor adalah:
1. Terdapat spesialisasi kegiatan kerja.
2. Adanya standarisasi dalam kegiatan kerja.
3. Adanya koordinasi antar beberapa elemen dan komunikasi kegiatan kerja.

Ketiga element diatas merupakan elemen utama yang akan membentuk struktur dan level-level masing-masing tingkatan atau strata dalam internal organisasi. Ketiga element inilah yang pada akhirnya akan membentuk perbedaan dalam hal kegiatan kerja, standar kerja dan koordinasi serta komunikasi diantara masing-masing elemen. Namun dalam hal koordinasi dan komunikasi struktur diatas juga akan tetap menjadi hambatan, hal ini dikarenakan adanya strata atau tingkatan yang terkadang akan menjadikan komunikasi dan koordinasi semakin lebih terhambat. Akibat semakin terhambatnya komunikasi juga akan semakin menghambat sampainya informasi yang membutuhkan keputusan dari strata yang tertinggi.
Untuk organisasi yang dinamis seperti organisasi internal bidang distribusi, Informasi dan pengambilan keputusan yang cepat seharusnya menjadi dasar utama dari keberhasilan,karena dinamika pasar yang setiap saat selalu bergerak dengan cepat, apabila tidak di imbangi dengan pengambilan keputusan yang lebih cepat maka akan berakibat semakin lambatnya usaha perusaan untuk mencapai tujuannya.
Pemahaman Dasar Tentang Alur Operasional Bidang Usaha Distributor
Alur dari operasional distributor adalah berupa proses bisnis yang akan mengerakkan aliran barang agar bisa sampai ke tangan konsumen atau konsumer.

Gambar pemahaman alur operational distributor:
Alur operasional menunjukkan terjadinya pergerakan barang yang harus di drive oleh salesman. Namun kelemahan pada alur operasional pada bidang usaha distributor yang biasanya banyak terjadi adalah tingkat koordinasi dan komunikasi antar para spesialis jabatan terkadang tidak bisa berjalan dengan baik. Selain itu alur operasional masih kurang terintegrasi antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Pada alur operasional distributor konventional biasanya para salesman yang harus mengorder barang, selanjutnya orderan akan divalidasi oleh Sales Coordinator sebelum akan di input oleh bagian admin dan di serahkan kepada bagian gudang untuk proses delivery, dan selanjutnya pada saat barang akan tiba di tujuan, bagian merchandiser akan memajang dan menata barang. Pada alur yang seperti ini hanya akan menyebabkan terjadinya komunikasi satu arah saja diantara sesama element, sehingga akan semakin menghambat sampainya informasi dalam pengambilan keputusan pada level element – element yang sudah terlibat dalam alur operasional distributor.
Menciptakan Struktur dan Alur Operasional Distributor yang Lebih Effisien 
Dalam menciptakan struktur dan alur operasional, menyambungkan benang merah diantara keduanya untuk efisiensi kunci utamanya adalah terletak pada komunikasi dan koordinasi antar sesama element didalamnya. Untuk mengkombinasikan kedua hal tersebut dapat di ilustrasikan seperti gambar berikut:


Gambar alur strukut distributor efisien :
Dari gambar diatas ditunjukkan telah memotong strata atau tingkatan sehingga terlihat semua bagian saling bersentuhan satu sama lainnya dengan harapan agar antara masing-masing element dapat tercipta komunikasi dan koordinasi secara langsung dan semakin terarah. Setiap element akan bergerak dengan tujuan yang sama. Alur operasional akan di buat secara melingkar agar tercipta komunikasi dan koordinasi yang selalu dan terus menerus, sehingga perbaikan standar operasional akan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Penggerakan dari setiap element didasarkan atas tujuan perusahaan yang terletak di tengah-tengah alur dan struktur ini dengan tujuan agar setiap element dapat bergerak bersama-sama, saling support demi kepentingan dan tujuan organisasi. Contohnya realnya adalah tujuan organisasi adalah Winning Distributor, maka setiap element dalam struktur harus dapat bergerak bersama-sama untuk menjadi pemenang.
Tujuan akhir dari pengkombinasian seperti ini adalah untuk kecepatan dalam hal pengambilan keputusan agar dapat menyeimbangi dinamika persaingan antara sesama distributor.

KESIMPULAN
Alur Pelatihan adalah suatu proses mengajar kepada karyawan untuk mendapatkan kemampuan dasar (basic skill) yang diperlukannya dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan mereka. Contohnya pada perusahaan yang bergerak di bidang Manufakturing Perangkat Elektronik, materi-materi umum dan dasar training yang diperlukan disiapkan dalam produksi perakitan elektronik antara lain :
  • Pengenalan Komponen atau material dalam produksi
  • Soldering skill
  • Screwing skill
  • Pengenalan ESD
  • Pengenalan mesin-mesin di produksi dan cara mengoperasikannya
Setelah melakukan program training, untuk mengetahui apakah Karyawan baru tersebut siap dan memenuhi standar dasar (basic standard) yang dibutuhkan oleh pekerjaannya, maka akan dilakukan ujian baik teori maupun praktek.
Marketing Pabrik Pada alur operasional distributor konventional biasanya para salesman yang harus mengorder barang, selanjutnya orderan akan divalidasi oleh Sales Coordinator sebelum akan di input oleh bagian admin dan di serahkan kepada bagian gudang untuk proses delivery, dan selanjutnya pada saat barang akan tiba di tujuan, bagian merchandiser akan memajang dan menata barang. Penggerakan dari setiap element didasarkan atas tujuan perusahaan yang terletak di tengah-tengah alur dan struktur ini dengan tujuan agar setiap element dapat bergerak bersama-sama, saling support demi kepentingan dan tujuan organisasi. Contohnya realnya adalah tujuan organisasi adalah Winning Distributor, maka setiap element dalam struktur harus dapat bergerak bersama-sama untuk menjadi pemenang.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-training-pelatihan-tahap-pelatihan/
https://konsultanmanajemenusaha.com/2017/08/01/menciptakan-alur-operasional-struktur-organisasi-distributor-yang-efektif-dan-efisien/

Minggu, 29 September 2019

Peran Aktif Perusahaan StartUp Berbasis Bisnis Model Kanvas


“PERAN AKTIF PERUSAHAAN START UP BERBASIS BISNIS MODEL KANVAS PADA PERUSAHAAN TIXID”
                          Dr. Muljadi Thio, Anita    
Abstrak
E-Commerce membawa peluang bisnis besar sebagai media transaksi yang baru, cepat dan mudah ini tentunya menguntungkan banyak pihak terutama e-retailer karena sifatnya yang menghemat waktu, biayanya lebih terjangkau, memberikan perbandingan harga untuk pelanggan. Penelitian ini ditunjukan untuk menganalisis kepuasan konsumen pemakai aplikasi e-commerce TIXID. Peneliti mengukur kepuasan pengguna dengan metode Customer Satisfaction Indeks dan analisis gap. Mayoritas pengguna umumnya menggunakan TIX ID karena promosi sementara kepraktisan dan efisiensi terkadang mempengaruhi. Umumnya pengguna membayar tiket bioskop yang mereka pesan di aplikasi TIX ID dengan DANA, namun sebagian masih memilih menggunakan transfer. Tingkat kepuasan penguguna aplikasi TIX ID berdasarkan perhitungan nilai CSI sebesar 69,5% yang berarti pengguna puas terhadap aplikasi TIX ID. Berdasarkan analisis gap di simpulkan bahwa beberapa aspek pada TIX ID masih perlu diperbaiki yaitu biaya administrasi, pembayaran lewat transfer, keleluasaan pengguna saat membeli tiket, respon customer service dalam menanggapi kritik dan saran, strategi memuaskan konsumen dan kapasitas memori yang digunakan.
KATA KUNCI: e-commerce, Tixid, dan kepuasan konsumen.



A.      PENDAHULUAN
 
1.1    LATAR BELAKANG

Pada saat ini dalam dunia bisnis, persaingan yang ada semakin ketat. Persaingan tersebut dapat terlihat dari banyaknya perusahaan yang muncul dengan menawarkan berbagai macam produk maupun jasa yang beragam, baik itu produk atau jasa yang sejenis maupun produk atau jasa yang berbeda. Persaingan dapat terjadi dalam hal harga, kualitas maupun promosi yang dilakukan setiap perusahaan. Sehingga apabila perusahaan ingin tetap bertahan dalam persaingan pada dunia bisnis serta ingin menjadikan konsumen menjadi pelanggan tetap, maka perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain ; memberikan produk yang mutunya terjamin dengan baik, memberikan jasa pelayanan yang baik sehingga membuat konsumen merasa sangat nyaman dalam menggunakan jasa tersebut, serta tersedianya fasilitas yang bagus untuk mendukung jasa pelayanan yang perusahaan berikan pada konsumen. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, maka perusahaan juga harus mempunyai hubungan yang baik dengan konsumen. Dengan menjalin hubungan maupun komunikasi yang baik antara perusahaan dan konsumen, maka perusahaan akan lebih mudah mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan konsumen.
Berdasarkan survei Asosiasi Pengguna Jasa Internet di Indonesia (APJII) per Maret 2018, jumlah penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 143 juta jiwa, yang artinya sekitar separuh dari total penduduk Indonesia. Tidak mengherankan, banyak pelaku bisnis yang beralih ataupun memulai bisnis dengan model e-commerce, saat ini juga mulai menyebar ke hampir seluruh sisi kehidupan. Salah satu buktinya adalah Tixid. Tixid adalah layanan transaksi pembelian tiket jarak jauh yang menawarkan pelnggan akan membeli tiket tanpa mengantri dan dapat dilakukan dimana saja. Tixid ini juga sangat gencar melakukan promosi. Pada hakekatnya promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Promosi terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Salah satu kegiatan promosi dari Tix id adalah promosi melalui sosial media instagram. Memang Tix id adalah aplikasi yang terbilang baru kemunculan nya, Tix id harus sangat inovatif dalam strategi komunikasi pemasaran agar meraih banyak konsumen daripada merk lain.
Tujuan utama dari semua bisnis sendiri adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari produk atau jasa yang mereka tawarkan. Maka dari itu, dengan adanya bisnis maka diharapkan segala keperluan sehari-hari setiap orang dapat terpenuhi. Tujuan bisnis sendiri juga agar kesejahteraan baik pemilik faktor produksi dan masyarakat sendiri bisa terpenuhi. Sehingga antara pemilik faktor produksi dan masyarakat pun sama-sama di untungkan. Dengan adanya kegiatan bisnis, maka semakin banyaknya lapangan pekerjaan. Dengan begitu, para pengangguran pun bisa teratasi dengan kegiatan bisnis tersebut. sehingga kegiatan bisnis pun bermanfaat sekali bagi mereka yang benar-benar membutuhkan pekerjaan. Kegiatan bisnis sendiri merupakan sebuah eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan ada jika di dalam nya terdapat kegiatan bisnis yang berkepanjangan dari waktu ke waktu nya. Dan tujuan terakhir dari bisnis adalah untuk menunjukkan prestise dan prestasi. Jika kegiatan bisnis ini pun naik maka akan terlihat juga sebuah prestise dan prestasinya. Semakin bagus bisnis tersebut, maka akan menunjukkan prestise dan prestasi yang baik pula. Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian bisnis dan tujuan dari bisnis itu sendiri.
Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis tak bisa dihindarkan lagi. Bahkan, persaingan tersebut kian hari kian bertambah ketat. Boleh dikata, tak ada produk/jasa yang dipasarkan tanpa melewati arena persaingan. Persaingan sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman tepat waktu, layanan cepat, dan harga bersaing. Untuk itu dibutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara sistematis. Perlu kita sadari bersama bahwa yang dulu kelihatan hebat sekarang sudah menjadi biasa-biasa saja, lalu apa yang terjadi dengan bisnis anda kalau hanya biasa-biasa saja?, Bagaimana perencanaannya agar terlihat hebat kembali?, Prosesnya?, Bisnis model kanvas yang akan menggambarkan dengan jelas.
Model bisnis adalah strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai pihak yang terlibat dalam proses itu sendiri. Tujuan model bisnis ialah untuk membantu startup memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga hubungan yang akan dijalin. Sementara rencana bisnis lebih kepada strategi untuk mencapai target yang diinginkan — sehingga nantinya akan berbicara mengenai pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja yang paling populer untuk mendefinisikan model bisnis startup awalnya dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Kanvas disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis agar menghasilkan kinerja yang lebih optimal untuk startup. Kanvas ini dapat digunakan untuk semua jenis startup, tanpa terbatas sektor usahanya. Bagi founder dan/atau mentor startup, BMC digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kekurangan proses bisnis.BMC memiliki sembilan elemen yang saling terhubung. Adapun sembilan elemen tersebut meliputi: (1) Customer Segments, (2) Customer Relationships, (3) Value Proposition, (4) Channels, (5) Revenue Streams, (6) Key Activities, (7) Key Partners, (8) Resources, (9) Cost Structure. Mungkin dalam template yang berbeda penyebutan istilahnya berbeda, namun pada dasarnya tujuannya tetap sama.



1.2    Rumusan Masalah
 
1.     Apa pengertian dari Business Model Canvas ?
2.     Bagaimana kerangka Business Model Canvas ?
3.     Bagaimana Business Model Canvas pada perusahaan TIXID ?

1.3    Tujuan Penelitian
 
1.     Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvas
2.     Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvas
3.     Untuk mengetahui Business Model Canvas pada perusahaan TIXID


B.      PEMBAHASAN
 
2.1    Business Model Canvas
        Model bisnis adalah strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai pihak yang terlibat dalam proses itu sendiri. Tujuan model bisnis ialah untuk membantu startup memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga hubungan yang akan dijalin. Sementara rencana bisnis lebih kepada strategi untuk mencapai target yang diinginkan — sehingga nantinya akan berbicara mengenai pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Model bisnis untuk startup tahap awal sifatnya eksperimental. Artinya konsep yang dibuat pertama kali bisa saja tidak berhasil diimplementasikan, karena founder memang perlu melakukan pengujian, validasi dan pembuatan ulang hingga menemukan model yang pas untuk startupnya.
        BMC (Business Model Canvas) adalah sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang merepresentasikan strategi dan proses bisnis dalam organisasi dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, yang dipopulerkan melalui bukunya Business Model Generation . Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu startegi bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya. BMC selain digunakan oleh para pengusaha juga banyak digunakan dalam akademik, seperti beberapa universitas peringkat atas di seluruh dunia diantaranya Stanford dan Harvard yang mengadopsi BMC di ruang kelas mereka. Siswa belajar bagaimana menerapkan kanvas dalam strategi dan inovasi dalam bisnis.
 

2.2    Kerangka Business Model Canvas
Business Model Canvas dibagi menjadi sembilan faktor bagian, yaitu:
1.  Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona.
Misalkan dipilih dari segmen tingkat ekonomi, umur, komunitas tertentu, atau perilaku khusus konsumen. Dengan membagi segmen konsumen, Anda dapat mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dari target konsumen tersebut
  1. Value Propositions
    Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.
  2. Channel
    Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai channel marketing di era modern, kamu bisa simak dalam tulisan
    strategi marketing era digital.
4.   Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya.
Anda dapat dengan mudah menyampaikan informasi seperti produk baru, penawaran khusus, diskon, dan juga menjaring aspirasi dari konsumen Anda.
  1. Revenue Streams
    Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan. Dalam bisnis, memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal sangatlah penting untuk tetap membuat bisnis Anda hidup. Dari sinilah akan tergambar darimana Anda menghasilkan uang atau keuntungan.
  2. Key Activities
    Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.
  3. Key Resources
    Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya.
  4. Key Partnerships
    Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.
  5. Cost Structure
    Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel. Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya operasional, pajak dan lain sebagainya. Model bisnis Anda layak untuk dilakukan bila Cost structures lebih kecil ketimbang Revenue streams.

 
3.1    Kesimpulan
1.     Tixid adalah layanan transaksi pembelian tiket jarak jauh yang menawarkan pelnggan akan membeli tiket tanpa mengantri dan dapat dilakukan dimana saja. Tixid ini juga sangat gencar melakukan promosi. Pada hakekatnya promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran.
2.     Business Model Canvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu startegi bisnis yang utuh.
3.     Dengan adanya Business Model Canvas, Tixid dapat lebih mudah untuk memetakan suatu bisnis yang lebih strategi karena menjalankan bisnisnya karena dari ke-9 pilar kanvas dapat memudahkan pelaku bisnis memahami bisnis yang akan di jalankan untuk meningkatkan kualitas usaha dan ketertarikan konsumen untuk menggunakan layanan tersebut.
4.     Sembilan pilar pada TIXID meliputi Customer Segments berupa Pelajar, Mahasiswa, Pencinta promosi, Orang yang tidak mau antri. Customer Relationships berupa semua kalangan terutama anak muda. Value Proposition berupa Top-Up tanpa biaya transaksi, Hampir setiap saat ada promonya. Channels berupa Iklan google, Iklan website, Promosi Diskon, Media sosial. Revenue Streams berupa Pengguna(User) aplikasi Tixid. Key Activities berupa Membandingkan harga di berbagai studio bioskop, Informasi film, Pembelian tiket bioskop tanpa antri. Key Partners berupa XXI, Dana. Key Resources berupa Banyaknya promosi, Langsung Top-up, Top-up minimalnya Rp. 10.000. Cost Structure berupa biaya kerjasama dengan XXI, biaya SDM, Iklan.
3.2    Saran
        Dengan Business Model Canvas di harapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. Tixid juga di harapkan mampu mengembangkan kewirausahaan dengan cara memberdayakan pengusaha untuk bergabung di platform mereka.Tixid harus meningkatkan agar server tidak mudah down saat sedang ada promosi agar pemesanan tiket berlangsung dengan mudah, harus terus menerus mempertahankan promosinya agar pengguna tetap bertahan sebagai penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/81316/1/abstrak.pdf
http://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce/
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-commerce.html
https://blog.xendit.co/id/8-keuntungan-bisnis-e-commerce-yang-perlu-anda-ketahui/
https://repository.usd.ac.id/14453/2/052214151_Full.pdf
file:///C:/Users/anita/AppData/Local/Temp/19.04.1424_bab1-2.pdf
https://wiki.karinov.co.id/mengenal-pengertian-bisnis-dan-tujuannya/
http://persaingan-ekonomi-era-globalisasi.blogspot.com/
https://dailysocial.id/post/tutorial-business-model-canvas-startup/
https://www.ziliun.com/konsep-business-model-canvas-a-la-startup-founder/
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-business-model-canvas/2332
http://arryrahmawan.net/panduan-business-model-canvas/
https://www.maxmanroe.com/model-bisnis-kanvas-memetakan-alur-bisnis-lebih-simple-dan-efektif.html
 
 
Dosen Pembimbing
Dr. Muljadi Thio, S.Kom., MM., MBA., CHC., CCDd



Profil Dosen
·         Doctor (S3) di Universitas Pakuan Bogor
·         Dosen S1 di Universitas Budhi Dharma & STMIK Dharma Putra
·         Dosen S2 di STAB Nandala & STBN Sriwijaya
·         Business Director In Trainingdigitalmarketing.com
·         Founder Certified Hypno Communicator CHC & CCDd
·         Founder Saung Meditasi Arama Lemo & Sekolah Dhammasekha Karuna

 


Penyusun : Anita 
NIM : 111180036
Profil Penyusun
·         TK Mandiri
·         SDN Babelan Kota 09
·         SMP Negeri 1 Babelan
·         SMA Negeri 2 Babelan
·         STMIK Dharma Putra Bekasi
(Jurusan Sistem Informasi)
·         Staff Administrasi
PT. GRAHA PRAWIRA DANISWARA