“PERAN AKTIF PERUSAHAAN START UP BERBASIS BISNIS MODEL
KANVAS PADA PERUSAHAAN TIXID”
Dr.
Muljadi Thio, Anita
Abstrak
E-Commerce membawa peluang bisnis
besar sebagai media transaksi yang baru, cepat dan mudah ini
tentunya menguntungkan banyak pihak terutama e-retailer
karena sifatnya yang menghemat waktu, biayanya lebih terjangkau, memberikan
perbandingan harga untuk pelanggan. Penelitian
ini ditunjukan untuk menganalisis kepuasan konsumen pemakai aplikasi e-commerce TIXID. Peneliti mengukur kepuasan pengguna
dengan metode Customer Satisfaction Indeks dan analisis gap. Mayoritas pengguna umumnya menggunakan
TIX ID karena promosi sementara kepraktisan dan efisiensi terkadang
mempengaruhi. Umumnya pengguna membayar tiket bioskop yang mereka pesan di
aplikasi TIX ID dengan DANA, namun sebagian masih memilih menggunakan transfer.
Tingkat kepuasan penguguna aplikasi TIX ID berdasarkan perhitungan nilai CSI
sebesar 69,5% yang berarti pengguna puas terhadap aplikasi TIX
ID. Berdasarkan analisis gap di simpulkan bahwa beberapa aspek pada TIX ID masih perlu
diperbaiki yaitu biaya administrasi, pembayaran lewat transfer,
keleluasaan pengguna saat membeli tiket, respon customer service dalam menanggapi kritik dan saran, strategi memuaskan
konsumen dan kapasitas memori yang digunakan.
KATA KUNCI: e-commerce, Tixid, dan kepuasan konsumen.
A. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat ini dalam dunia bisnis, persaingan yang ada semakin ketat.
Persaingan tersebut dapat terlihat dari banyaknya perusahaan yang muncul dengan
menawarkan berbagai macam produk maupun jasa yang beragam, baik itu produk atau
jasa yang sejenis maupun produk atau jasa yang berbeda. Persaingan dapat
terjadi dalam hal harga, kualitas maupun promosi yang dilakukan setiap
perusahaan. Sehingga apabila perusahaan ingin tetap bertahan dalam persaingan
pada dunia bisnis serta ingin menjadikan konsumen menjadi pelanggan tetap, maka
perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara antara lain ; memberikan produk yang mutunya terjamin
dengan baik, memberikan jasa pelayanan yang baik sehingga membuat konsumen
merasa sangat nyaman dalam menggunakan jasa tersebut, serta tersedianya
fasilitas yang bagus untuk mendukung jasa pelayanan yang perusahaan berikan
pada konsumen. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, maka perusahaan juga
harus mempunyai hubungan yang baik dengan konsumen. Dengan menjalin hubungan
maupun komunikasi yang baik antara perusahaan dan konsumen, maka perusahaan
akan lebih mudah mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan konsumen.
Berdasarkan survei
Asosiasi Pengguna Jasa Internet di Indonesia (APJII) per Maret 2018, jumlah
penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 143 juta jiwa, yang artinya
sekitar separuh dari total penduduk Indonesia. Tidak mengherankan, banyak
pelaku bisnis yang beralih ataupun memulai bisnis dengan model e-commerce, saat ini juga mulai menyebar ke hampir seluruh
sisi kehidupan. Salah satu buktinya adalah Tixid. Tixid adalah layanan transaksi pembelian tiket
jarak jauh yang menawarkan pelnggan akan membeli tiket tanpa mengantri dan
dapat dilakukan dimana saja. Tixid ini juga sangat gencar melakukan promosi.
Pada hakekatnya promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Promosi
terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi
pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang
singkat. Salah satu kegiatan promosi dari Tix id adalah promosi melalui sosial
media instagram. Memang Tix id adalah aplikasi yang terbilang baru kemunculan
nya, Tix id harus sangat inovatif dalam strategi komunikasi pemasaran agar
meraih banyak konsumen daripada merk lain.
Tujuan utama dari semua
bisnis sendiri adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari
produk atau jasa yang mereka tawarkan. Maka dari itu, dengan adanya
bisnis maka diharapkan segala keperluan sehari-hari setiap orang dapat
terpenuhi. Tujuan bisnis sendiri juga agar kesejahteraan baik pemilik faktor
produksi dan masyarakat sendiri bisa terpenuhi. Sehingga antara pemilik faktor
produksi dan masyarakat pun sama-sama di untungkan. Dengan adanya kegiatan
bisnis, maka semakin banyaknya lapangan pekerjaan. Dengan begitu, para
pengangguran pun bisa teratasi dengan kegiatan bisnis tersebut. sehingga
kegiatan bisnis pun bermanfaat sekali bagi mereka yang benar-benar membutuhkan
pekerjaan. Kegiatan bisnis sendiri merupakan sebuah eksistensi suatu
perusahaan dalam jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan ada jika di dalam nya
terdapat kegiatan bisnis yang berkepanjangan dari waktu ke waktu nya. Dan tujuan
terakhir dari bisnis adalah untuk menunjukkan prestise dan prestasi. Jika
kegiatan bisnis ini pun naik maka akan terlihat juga sebuah prestise dan
prestasinya. Semakin bagus bisnis tersebut, maka akan menunjukkan prestise dan prestasi
yang baik pula. Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian bisnis dan
tujuan dari bisnis itu sendiri.
Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis tak bisa dihindarkan lagi. Bahkan,
persaingan tersebut kian hari kian bertambah ketat. Boleh dikata, tak ada
produk/jasa yang dipasarkan tanpa melewati arena persaingan. Persaingan
sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman tepat waktu, layanan cepat, dan
harga bersaing. Untuk itu dibutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk
mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara
sistematis. Perlu kita sadari bersama bahwa yang dulu kelihatan hebat sekarang
sudah menjadi biasa-biasa saja, lalu apa yang terjadi dengan bisnis anda kalau
hanya biasa-biasa saja?, Bagaimana perencanaannya agar terlihat hebat kembali?,
Prosesnya?, Bisnis model kanvas yang akan menggambarkan dengan jelas.
Model bisnis adalah
strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai pihak yang
terlibat dalam proses itu sendiri. Tujuan model bisnis ialah untuk membantu
startup memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga hubungan yang akan
dijalin. Sementara rencana bisnis lebih kepada strategi untuk mencapai target
yang diinginkan — sehingga nantinya akan berbicara mengenai pemasaran,
keuangan, dan lain-lain. Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka kerja yang paling populer untuk
mendefinisikan model bisnis startup awalnya
dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Kanvas
disusun untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model
bisnis agar menghasilkan kinerja yang lebih optimal untuk startup. Kanvas ini
dapat digunakan untuk semua jenis startup, tanpa terbatas sektor usahanya. Bagi
founder dan/atau mentor startup, BMC digunakan untuk menganalisis
kekuatan dan kekurangan proses bisnis.BMC memiliki sembilan elemen yang saling
terhubung. Adapun sembilan elemen tersebut meliputi: (1) Customer
Segments, (2) Customer Relationships, (3) Value Proposition, (4) Channels, (5)
Revenue Streams, (6) Key Activities, (7) Key Partners, (8) Resources, (9) Cost
Structure. Mungkin dalam template yang berbeda penyebutan istilahnya
berbeda, namun pada dasarnya tujuannya tetap sama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Business
Model Canvas ?
2. Bagaimana kerangka Business
Model Canvas ?
3. Bagaimana Business Model Canvas
pada perusahaan TIXID ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian
dari Business Model Canvas
2. Untuk mengetahui kerangka Business
Model Canvas
3. Untuk mengetahui Business Model
Canvas pada perusahaan TIXID
B. PEMBAHASAN
2.1 Business Model Canvas
Model
bisnis adalah strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai
pihak yang terlibat dalam proses itu sendiri. Tujuan model bisnis ialah untuk
membantu startup memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga hubungan
yang akan dijalin. Sementara rencana bisnis lebih kepada strategi untuk
mencapai target yang diinginkan — sehingga nantinya akan berbicara mengenai
pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Model bisnis untuk startup tahap awal
sifatnya eksperimental. Artinya konsep yang dibuat pertama kali bisa saja tidak
berhasil diimplementasikan, karena founder memang perlu melakukan
pengujian, validasi dan pembuatan ulang hingga menemukan model yang pas
untuk startupnya.
BMC
(Business Model Canvas) adalah sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang
merepresentasikan strategi dan proses bisnis dalam organisasi dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, yang dipopulerkan melalui
bukunya Business Model Generation . Dalam buku tersebut,
Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan
elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Dalam salah satu
referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management
startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian
mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu startegi bisnis yang utuh.
Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup
sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju
elemen penting berikutnya. BMC selain digunakan oleh para pengusaha juga banyak
digunakan dalam akademik, seperti beberapa universitas peringkat atas di
seluruh dunia diantaranya Stanford dan Harvard yang mengadopsi BMC di ruang
kelas mereka. Siswa belajar bagaimana menerapkan kanvas dalam strategi dan inovasi dalam bisnis.
2.2 Kerangka Business Model Canvas
Business Model Canvas dibagi menjadi sembilan faktor bagian, yaitu:
1.
Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona. Misalkan dipilih dari segmen tingkat ekonomi, umur, komunitas tertentu, atau perilaku khusus konsumen. Dengan membagi segmen konsumen, Anda dapat mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dari target konsumen tersebut
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona. Misalkan dipilih dari segmen tingkat ekonomi, umur, komunitas tertentu, atau perilaku khusus konsumen. Dengan membagi segmen konsumen, Anda dapat mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dari target konsumen tersebut
- Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan. - Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai channel marketing di era modern, kamu bisa simak dalam tulisan strategi marketing era digital.
4.
Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya. Anda dapat dengan mudah menyampaikan informasi seperti produk baru, penawaran khusus, diskon, dan juga menjaring aspirasi dari konsumen Anda.
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya. Anda dapat dengan mudah menyampaikan informasi seperti produk baru, penawaran khusus, diskon, dan juga menjaring aspirasi dari konsumen Anda.
- Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan. Dalam bisnis, memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan masuk akal sangatlah penting untuk tetap membuat bisnis Anda hidup. Dari sinilah akan tergambar darimana Anda menghasilkan uang atau keuntungan. - Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities. - Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya. - Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya. - Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel. Sebagai contoh, membayar biaya pegawai, biaya telepon, biaya operasional, pajak dan lain sebagainya. Model bisnis Anda layak untuk dilakukan bila Cost structures lebih kecil ketimbang Revenue streams.
3.1 Kesimpulan
1. Tixid
adalah layanan transaksi pembelian tiket jarak jauh yang menawarkan pelnggan
akan membeli tiket tanpa mengantri dan dapat dilakukan dimana saja. Tixid ini juga sangat gencar melakukan promosi.
Pada hakekatnya promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran.
2. Business Model Canvas adalah sebuah management startegi bisnis yang
memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan
beberapa aspek bisnis menjadi satu startegi bisnis yang utuh.
3. Dengan adanya Business Model Canvas, Tixid dapat
lebih mudah untuk memetakan suatu bisnis yang lebih strategi karena menjalankan
bisnisnya karena dari ke-9 pilar kanvas dapat memudahkan pelaku bisnis memahami
bisnis yang akan di jalankan untuk meningkatkan kualitas usaha dan ketertarikan
konsumen untuk menggunakan layanan tersebut.
4. Sembilan pilar pada TIXID meliputi
Customer Segments berupa Pelajar, Mahasiswa, Pencinta promosi, Orang yang tidak
mau antri. Customer Relationships berupa semua kalangan terutama anak muda.
Value Proposition berupa Top-Up tanpa biaya transaksi, Hampir setiap saat ada promonya. Channels berupa Iklan google, Iklan
website, Promosi Diskon, Media sosial. Revenue Streams berupa Pengguna(User)
aplikasi Tixid. Key Activities berupa Membandingkan harga di berbagai studio bioskop,
Informasi film, Pembelian tiket bioskop tanpa antri. Key Partners berupa XXI, Dana. Key Resources berupa Banyaknya promosi,
Langsung Top-up, Top-up minimalnya Rp. 10.000. Cost Structure berupa biaya
kerjasama dengan XXI, biaya SDM, Iklan.
3.2 Saran
Dengan Business Model Canvas di harapkan
dapat memudahkan para pebisnis baik pemula maupun yang sudah menjalankan dalam
mengetahui aspek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. Tixid juga di harapkan
mampu mengembangkan kewirausahaan dengan cara memberdayakan pengusaha untuk
bergabung di platform mereka.Tixid harus meningkatkan agar server tidak mudah
down saat sedang ada promosi agar pemesanan tiket berlangsung dengan mudah, harus
terus menerus mempertahankan promosinya agar pengguna tetap bertahan sebagai
penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/81316/1/abstrak.pdf
http://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce/
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-commerce.html
https://blog.xendit.co/id/8-keuntungan-bisnis-e-commerce-yang-perlu-anda-ketahui/
https://repository.usd.ac.id/14453/2/052214151_Full.pdf
file:///C:/Users/anita/AppData/Local/Temp/19.04.1424_bab1-2.pdf
https://wiki.karinov.co.id/mengenal-pengertian-bisnis-dan-tujuannya/
http://persaingan-ekonomi-era-globalisasi.blogspot.com/
https://dailysocial.id/post/tutorial-business-model-canvas-startup/
https://www.ziliun.com/konsep-business-model-canvas-a-la-startup-founder/
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-business-model-canvas/2332
http://arryrahmawan.net/panduan-business-model-canvas/
https://www.maxmanroe.com/model-bisnis-kanvas-memetakan-alur-bisnis-lebih-simple-dan-efektif.html
Dosen
Pembimbing
Dr. Muljadi Thio,
S.Kom., MM., MBA., CHC., CCDd
Profil Dosen
·
Doctor (S3) di
Universitas Pakuan Bogor
·
Dosen S1 di Universitas
Budhi Dharma & STMIK Dharma Putra
·
Dosen S2 di STAB Nandala
& STBN Sriwijaya
·
Business Director In
Trainingdigitalmarketing.com
·
Founder Certified Hypno
Communicator CHC & CCDd
·
Founder Saung Meditasi
Arama Lemo & Sekolah Dhammasekha Karuna
Penyusun : Anita
NIM : 111180036
Profil
Penyusun
·
TK Mandiri
·
SDN Babelan Kota 09
·
SMP Negeri 1 Babelan
·
SMA Negeri 2 Babelan
·
STMIK Dharma Putra Bekasi
(Jurusan Sistem Informasi)
·
Staff Administrasi
PT.
GRAHA PRAWIRA DANISWARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar